• Coto Khas Bugis Makassar

     


    Coto makassar termasuk salah satu kuliner legendaris khas Indonesia yang tetap eksis hingga saat ini. Makanan yang sudah ada sejak Kerajaan Gowa abad ke-16 ini dulunya menggunakan 40 macam rempah.

    Beberapa di antaranya lada, ketumbar, jintan, kemiri, pala, lengkuas, jahe, daun salam, daun jeruk purut, daun kunyit, daun serai, daun seledri, dan sebagainya.

    Bumbunya memang banyak, tapi membuatnya tidak sulit. Simak resep coto makassar yang enak di bawah ini!


    Bahan-bahan:

    • 1 kg daging sapi, cuci bersih
    • 5 batang serai, memarkan
    • 2.000 ml air cucian beras putih
    • 5 lembar daun salam
    • 3 sendok makan minyak goreng
    • 250 gram kacang tanah, goreng dan haluskan
    • 5 cm jahe, memarkan
    • 1 ruas lengkuas, memarkan

    Bahan bumbu halus (haluskan):

    • 10 siung bawang putih
    • 8 butir kemiri sangrai
    • 1 sendok makan ketumbar, sangrai
    • 1 sendok teh jintan, sangrai
    • 1 sendok teh merica butiran
    • 1 sendok teh garam

    Bahan pelengkap:

    • bawang merah goreng
    • seledri yang sudah diiris
    • daun bawang yang sudah diiris

    Cara membuat:
    1. Rebus daging sapi menggunakan air cucian beras bersama dengan lengkuas, jahe, daun salam, dan serai. Masak hingga daging empuk.
    2. Potong dadu daging, lalu tiriskan. Jangan dibuang dahulu air rebusannya.
    3. Panaskan minyak, lalu tambahkan bumbu halus. Tumis hingga harum dan matang. Masukkan bumbu halus ke dalam air rebusan.
    4. Panaskan dengan menambahkan kacang tanah goreng. Rebus hingga mendidih dan matikan kompor.
    5. Siapkan piring saji, tambahkan irisan daun bawang, seledri, dan garam. Masukkan potongan daging dan tuang air kaldu ke dalamnya.
    6. Taburi bawang merah goreng dan jeruk nipis.

    Memasak coto makassar memang mudah, tapi memerlukan waktu yang cukup lama. Kamu bisa menggunakan panci presto untuk mempercepat waktu memasaknya. Daging bisa matang sempurna.

    Kalau kamu pengin menambahkan jeroan, sebaiknya direbus di dalam wadah terpisah dengan air biasa. Hal ini supaya cita rasa kaldunya tidak rusak.

  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Search This Blog

Iklan 3

Blog Archive

Powered by Blogger.

Iklan 4

Translate

Followers

Viewer